Keajaiban KATA POSITIF by BlogERCH

Share

Keajaiban KATA POSITIF

Berawal dari semangat diawal tahun untuk mendapatkan sesuatu yang bener² dapat membakar semangat dalam menjalani hidup yang lebih baik di masa yang akan datang, walaupun bangun agak kesiangan karena malam dan pagi butanya masih dalam suasana celebrate new year tapi sempet juga siangnya pas bangun untuk browsing, cek friendster, hidupin YM, dengerin musik lewat imeem.com, klak klik PTC, cek Blog, cek email, dan tentu saja cek Forum


Dari selancar di Forum tersebut sempet juga membaca dan merenungi salah satu postingan tentang kekuatan kata² positif dan uniknya disertai foto eksperimen dari si pembuat tread. adapun eksperimen pembuat tread tersebut memperlakukan dua buah gelas yang sama sama diisi nasi (yang kita makan sehari-hari) dengan perlakuan berbeda. biar enak membacanya saya copy paste saja postingan tread tersebut agar bisa dinikmati di blog ini:


Kata-kata yang kita ucapkan, diucapkan keluar ataupun sekedar dalam hati, memiliki pengaruh yang luar biasa. Baik kepada diri sendiri, maupun kepada orang lain.

Coba perhatikan kedua gambar dibawah ini:
Ya, isi gelas sebelah kiri lebih hitam daripada yang kanan. Isi kedua gelas ini adalah nasi yang kita makan sehari-hari. Nasinya diambil dari tempat yang sama, diisi di gelas yang kering dalam jumlah yang kira-kira sama, dan ditutup dengan plastik wrapper tipis dari gulungan yang sama. Untuk memastikan tidak ada udara keluar masuk, di bagian bawahnya diberi selotip. Kemudian dibiarkan selama 2 minggu.

Mengapa nasi dalam 2 gelas yang persis sama bisa memberikan hasil yang berbeda dalam 2 minggu? Foto dibawah ini jawabannya.

Di gelas sebelah kiri, saya beri stiker bertulisan "Jelek, Bodoh, Jahat."
Di gelas sebelah kanan, saya beri stiker bertulisan "Cantik, Pintar, Baik."

Oh ya, anak saya yang berusia 6 tahun yang memilih, stiker yang mana akan ditempel di gelas yang mana. Jadi, Anda boleh yakin bahwa stiker itu ditempel secara acak.

Meski diletakkan berdampingan, selama 2 minggu kedua gelas itu diberi perlakukan berbeda. Bersama istri dan anak, setiap pagi dan malam, kami mengambil gelas di sebelah kiri dan mengatakan, "Kamu jelek, bodoh, jahat! Saya tidak suka sama kamu!" disertai intensitas emosi yang memadai sebisa mungkin.

Kepada gelas yang di sebelah kanan, kami katakan, "Halo cantik. Kamu cantik, pintar dan baik deh. Terima kasih ya..." disertai intensitas emosi gembira dan bersyukur.

Setelah 2 minggu, tentu saja keduanya berjamur. Tapi jamur di gelas kiri berwarna kehitaman dan berbau tidak sedap. Jamur di gelas sebelah kanan cenderung berwarna putih dan tidak berbau. Menarik kan? Anda bisa melakukannya sendiri di rumah.

Ide untuk percobaan ini datang ketika saya mengikuti seminar dengan Bp. Tung Desem Waringin sebagai pembicaranya. Beliau menyinggung buku "The True Power of Water" karangan Masaru Emoto. Buku ini bisa Anda dapatkan di Toko Buku Gramedia.
Penelitian Masaru Emoto membuktikan bahwa pikiran, kata-kata, ide dan musik akan mempengaruhi struktur molekul air. Ia menulis di atas secara kertas, "Fool" (Bodoh) dan "Thank You" (Terima Kasih), dan menempelkannya di dua buah botol berisi air.

Dengan metode fotografi kristal airnya, ia membuktikan bahwa air yang diberi tulisan "Thank You" akan membentuk kristal heksagonal yang indah. Sementara itu, air yang diberi tulisan "Fool", kristal airnya akan pecah dan rusak.

"Fool"

"Thank You"

Apa pesan dari alam yang dapat kita petik dari sini? Tentu saja banyak. Tapi disini saya ingin fokus pada satu hal saja: KEKUATAN KATA-KATA, kata-kata yang kita tujukan ke diri sendiri maupun kepada orang lain.

Sebagian orang sering menggunakan kata-kata negatif kepada diri sendiri. "Saya tidak bisa", "Saya tidak sepintar dia", "Saya tidak berbakat", dsb.

Apa pula jadinya bila kita mengatakan pada anak kita, "Kok begitu saja tidak bisa?", "Kamu kok tidak sepandai dia?", "Dasar pemalas!", "Anak nakal!" dsb.

Sebagaimana diketahui, 70% unsur di dalam tubuh orang dewasa terdiri dari air, dan komposisi yang sama juga membentuk planet kita. Air adalah sumber kehidupan. Karena itu, kualitas air sangatlah penting bagi makhluk hidup. Apa jadinya bila kita terus menerus menggunakan kata-kata negatif, kepada diri kita maupun kepada orang-orang yang kita cintai?

Berbaiklah kepada diri Anda dan orang-orang yang Anda cintai. Caranya: Berhentilah menggunakan kata-kata negatif. Gunakan kata-kata positif. Daripada mengatakan, "Saya tidak bisa", lebih baik kita mengatakan "Saya memang belum bisa. Tapi saya akan belajar sampai bisa!".

Daripada mengatakan kepada anak "Kok begitu saja tidak bisa?", lebih baik kita katakan, "Anak pintar, coba kita kerjakan sama-sama PR kamu." Kemudian kita duduk bersama mengerjakan hal-hal yang ingin dihindarinya. Dengan begitu, kita akan tahu dimana letak kelebihan dan kelemahannya, dan kita dapat memberi arahan yang lebih baik untuk anak kita.

Daripada mengatakan kepada sales team Anda, "Apa masalah yang kamu hadapi dalam pencapaian target tahun ini?", lebih baik mengatakan, "Apa tantangan yang kamu hadapi...". Bukankah suasananya terasa lain begitu kita memilih menggunakan kata-kata yang lebih positif?

Untuk lebih mendalami arti Postingan diatas ada baiknya jika langsung saja menuju tampat postingan dibuat karena disitu juga ada tanggapan² yang semoga bisa menjawab pertanyaan² yang saat ini masih nggerundel dihati sanubari pembaca sekalian

Tread dan Komentar di Forum

4 Comments
Tweets
Responds

wah boleh dicoba tuh. Makasih dah berkunjung ya!

keren bgt ni tulisan....
inspiratif bgt...
tapi rada ga sabar pas baca nya..
panajang bgt...hehehe,,,..
tapi tetep bagus...
bikin semangat baca nya,,..

semangat...
keep on going....

gravatar

hehe.. makash yah nduk dah sudi mampir di blog mas chamot yang rodo aneh ini [koyo wonge yogh] inilah efek kata² karena sering mengatakan diri aneh.. amka akhirnya bener² jd orang aneh... ~x(

buku "The True Power of Water" karangan Masaru Emoto, banyak yang beranggapan kurang ilmiyah, selain latar belakang keilmuan penulis yang tidak sejalur, juga karna penelitiannya tidak sesuai dgn standar penelitian. Saya banyak menemukan buku-buku yang mengkritik Masaru Emoto di Gramedia.... Tapi kalo saya pribadi, sebenarnya kurang yakin, seolah2 air itu hidup, akan tetapi soal kata-kata positif, 100% saya yakin akan pengaruhnya, 70 % orang mendapat kritikan, dan sisanya pujian... hmm, coba kalo dibalik... saya kira akan jadi lebih baik...

Provide your comments in the form below. If there is no website or blog, you can use the anonymous

Setiap komentar di blog ini akan dimoderasi oleh pengelola situs, dengan demikian tidak menutup kemungkinan pengelola situs menghapus setiap komentar yang melakukan penghinaan berlebihan, spam, referral link, hal yang berbau sara, porno, iklan (tanpa pemberitahuan sebelumnya) dan hal lainnya yang serupa. --- Baca Ketentuan

~ErcH~

Facebook

Random Post


Recent Post

Label:
Recent Posts